TUGAS AKHIR EKONOMI POLITIK DAN REGULASI
TUGAS
AKHIR EKONOMI POLITIK DAN REGULASI
NAMA: WA
ODE ADELIA WIDIASTUTI
NIM:
B1A118037
KELAS: A
1.
Apa
itu SWF atau INA
Jawab:
SWF adalah suatu kumpulan dana investasi yang dikelola oleh lembaga Negara.
Kumpulan dana ini bisa diinvestasikan di sector real maupun sector finansial
seperti saha, obligasi, real estate, logam mulia, atau bisa juga di investasi
alternative seperti private equity atau hedge fund. Secara garis besar ada SWF
yang dananya bersumber dari penjualan komoditas, biasanya SWF yang dananya dari
penjualan komoditas adalah Negara-negara yang memang penghasil komoditas
terbesar di dunia seperti Arab, Rusia, Brunei, Norwegia dan lain sebagainya.
Selain komoditas, ada juga SWF berbasis non komoditas untuk sumber dananya
seperti dana hasil ekspor, capital inflow, surplus neraca dan privatisasi
contohnya Singapura, China dan Korea Selatan.
2.
Opini
mengenai urgensi (plus/minus) berdirinya SWF atau INA
Jawab:
·
Urgensi
plus berdirinya SWF
Dilihat dari kacamata
investor dan pasar modal punya dampak yang kuat dan positif, bahwa SWF bisa
mengelola dananya dengan berinvestasi di salah satunya adalah pasar saham.
Misalkan SWF nantinya tertarik untuk berinvestasi di saham tertentu maka nanti
tentu ada capital inflow ke pasar modal Indonesiayang akan menaikkan
kapitalisasi pasar bagi IHSG secara keseluruhan. Dengan meningkatnya
kapitalisasi pasar IHSG maka diharapkan hal ini akan menjadi sentiment positif
IHSG dan harga-harga saham. Namun pembentukan SWF ini tidak mengerucut ke satu
atau dua sector tertentu saja. Bisa jadi semua sector akan terangkat karena
kita melihat pembentukan SWF lebih kea rah kacamata makro atau global. Bahwa
dengan pembentukan SWF ini nantinya aka nada capital inflow dalam jumlah yang
sangat besar dan dari capital inflow ini besar kemungkinan akan disalurkan
kepada pasar modal yaitu saham dan diharapkan akan meningkatkan market
capitalization atau kapitalisasi pasar IHSG dan kemudian direspon dengan
kenaikan harga-harga saham.
·
Urgensi
minus berdirinya SWF
Pembentukan SWF di
Indonesia akan sedikit berbeda dengan Negara-negara lainnya adalah mereka punya
sumber dana sendiri misalnya Arab berasal dari minyaknyaatau misalnya dari
Negara-negara Asia seperti SIngapura, China, Korea Selatan berasal dari
ekpornya atau dari surplus neracanya. Skema SWF di Indonesia berbeda dengan
Negara lainnya dimana Indonesia sendiri akan bekerja sama dengan JBIC (Japan
Bank for International Coorporation). Untuk pembentukkan SWF, resikonya adalah
sampai saat ini belum jelas SWF akan dibawa ke kementrian mana. Apakah akan
berdiri indpenden atau berada di bawah kementrian keuangan atau kementrian
lainnya.
3.
Opini
atas berdirinya SWF atau INA di Indonesia dalam perspektif Teori Pilihan
Publik, Teori Rent-Seeking dan Teori Redistributive Combines.
Jawab:
· Menurut
Staniland , teori public choice (pilihan publik) adalah salah satu cabang ilmu
ekonomi yang mempelajari bagaimana pemerintah membuat keputusan yang terkait
dengan kepentingan publik (masyarakat). Perspektif public choice menjembatani
antara ekonomi dan politik yang bisa menganalisis masalah di luar kerangka
analisis yang bertumpu pada fenomena pasar. Inilah yang memungkinkan pertemuan
kembali bidang ekonomi dan politik dalam suatu wilayah analisis sehingga
perkembangan ilmu-ilmu sosial di masa mendatang tidak lagi tersekat dalam
kotak-kotak disiplin ilmu yang ketat, saling menafikan dan tidak saling
menguatkan satu sama lain. SWF adalah
bagian dari kebijakan pemerintah dalam perekonomian sebagai wujud dari
penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, terutama di
bidang investasi. Terbentuknya Undang-undang ini merupakan jawaban para pelaku
ekonomi politik dalam memenuhi terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
dan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi melalui investasi.
· Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesar- besarnya dengan upaya yang sekecil-kecilnya, sehingga praktek rent seeking memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan banyaknya pendapatan di atas normal yang terjadi pada pasar kompetitif yang melibatkan birokrat, pemilik modal, politisi dan masyarakat yang melakukan monopoli keuntungan dengan tindakan ilegal dan memanfaatkan kekuasaan yang mereka miliki (Olson, 1982). Dalam konteks pengendalian rent-seeking behavior, Negara-negara GCC membuat alokasi konsumsi dan investasi pemerintah yang lebih proporsional. Oleh karena itu mereka membentuk SWF yang mampu menjadi kendaraan pemerintah untuk melakukan investasi kelebihan likuiditas.
· Teori redistributive combines mengandaikan adanya otoritas penuh dari negara/pemerintah untuk mengalokasikan kebijakan kepada kelompok-kelompok (ekonomi) yang berkepentingan terhadap kebijakan tersebut. Maka dari itu redistributive combines adalah suatu kelompok yang mengambil keuntungan dari negara secara cuma-cuma. Dengan adanya SWF atau INA ini maka Investasi akan di atur oleh otoritas INA bentukan dari presiden untuk menghilangkan adanya suatu kelompok yang mengambil keuntungan dari negara secara cuma cuma.WF atau INA dari perspektif teori pilihan publik.
Komentar
Posting Komentar