Aspek Keuangan Internasional
A.
Pengertian
lembaga keuangan internasional
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga
internasional yang didirikan
oleh lebih dari satu negara dan tunduk di bawah hukum internasional. Pemilik atau pemegang sahamnya adalah pemerintah
negara, tetapi ada juga lembaga
internasional dan organisasi
lain yang menjadi pemegang saham. Beberapa lembaga keuangan internasional
ternama dibentuk oleh beberapa negara. Sejumlah lembaga keuangan bilateral
(dibuat oleh dua negara) secara teknis tergolong lembaga keuangan
internasional. Lembaga-lembaga keuangan internasional besar didirikan setelah
Perang Dunia II untuk membantu rekonstruksi Eropa dan menetapkan mekanisme
kerja sama internasional dalam pengelolaan sistem keuangan global.
B.
Neraca pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment /BOP)
adalah catatan yang dilakukan secara sistemik atas keseluruhan transaksi
ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang berupa
perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan, dan moneter antara penduduk
Indonesia dengan penduduk luar negeri selama satu periode tertentu.
Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) neraca
pembayaran berarti perbandingan penerimaan uang antara dua negara (dalam
perdagangan dunia); daftar perkiraan yang terperinci tentang transaksi
perdagangan yang diselenggarakan oleh negara dalam jangka waktu tertentu.
Secara sederhana, neraca pembayaran merupakan suatu catatan
sistematis dalam transaksi ekonomi (perdagangan internasional) yang dilakukan
dalam jangka waktu satu periode.
Transaksi neraca pembayaran
Di Indonesia transaksi neraca pembayaran
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan
transaksi finansial. Setiap transaksi memiliki peranannya masing-masing. Simak
penjelasan tiga jenis transaksi neraca pembayaran sebagai berikut:
1.
Transaksi berjalan
Transaksi berjalan adalah
transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor berupa barang dan jasa dalam
kurun waktu satu tahun. Transaksi berjalan terdiri dari neraca perdagangan
(transaksi barang), transaksi jasa, pendapatan primer, dan pendapatan sekunder.
Namun, pada umumnya transaksi berjalan digunakan untuk menilai atau mengukur
neraca perdagangan.
2.
Transaksi modal
transaksi modal dihitung
dengan cara niali menjumlahkan nilai bersih yang diperoleh dari transfer modal
dan aset non produced non financial assets. Kemudian, sisi kredit
diwakili oleh transaksi aliran modal masuk (capital inflow transaction),
sementara itu, sisi debit diwakili oleh transaksi aliran modal keluar.
3.
Transaksi
finansial
Transaksi finansial adalah
transaksi yang memberitahukan perubahan kepemilikan aset dan kewajiban
finansial luar negeri dalam waktu satu periode. Adapun kategori-kategori yang
ada di transaksi finansial, yaitu investasi langsung, investasi portofolio,
derivatif finansial, dan investasi lainnya.
C.
Jenis-jenis
neraca pembayaran
Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri dari
debit dan kredit. Pada neraca pembayaran, kredit berfungsi untuk mencatat semua
transaksi yang menghasilkan devisa atau memberikan tagihan terhadap luar
negeri.
Sedangkan, debit berfungsi untuk mencatat semua
transaksi yang berkaitan dengan pengurangan jumlah devisa karena. Pengurangan
jumlah devisa yang ada pada debit diperoleh dari pembayaran atau yang
memunculkan utang terhadap luar negeri.
1.
Neraca pembayaran defisit
Neraca pembayaran defisit adalah neraca yang menandakan bahwa
nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor. Jika suatu negara terus-menerus
mengalami defisit maka sektor keuangan berjalan lambat sehingga pertumbuhan
ekonomi sulit untuk berkembang.
2.
Neraca pembayaran surplus
Neraca pembayaran surplus adalah neraca yang menandakan bahwa
transaksi debit atau jumlah yang harus dibayarkan ke luar negeri lebih kecil
daripada penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit). Secara sederhana,
neraca pembayaran surplus dapat diartikan seperti jumlah pemasukan lebih besar
daripada jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu negara.
3.
Neraca pembayaran seimbang
Neraca pembayaran seimbang adalah neraca yang menunjukkan
bahwa transaksi pembayaran ke luar negeri (transaksi debit) jumlahnya sama
dengan penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit). Jika suatu negara ingin
meningkatkan pendapatan (surplus) maka perlu menurunkan nilai impor sekaligus
menaikkan atau menambahkan nilai ekspor.
Komentar
Posting Komentar